Sebelum menjadi seorang pengusaha muda, Hendy Setiono tercatat sebagai seorang mahasiswa Jurusan teknik Informatika Institut teknologi Sepuluh November Surabaya. Namun, dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai bisnis Kebab Turki.
PENDIDIKAN
- Diploma Lanjutan E-Commerce Komputer Informatika Sekolah Pendidikan Singapura, (2003-2004)
- Diploma E-Commerce Sekolah Pendidikan Informatika Komputer Singapura, (2002-2003)
- Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (tidak tamat), (2000-2002)
- SMU Negeri 5 Surabaya, (1997-2000)
- SMP Vidatra Bontang Kalimantan Timur (1994-1997)
- Sekolah Dasar Twinbrook Maryland Amerika Serikat, (1992-1994)
- SD YPVDP Bontang Kalimantan Timur (1989-1992)
Hendy merupakan satu dari sekian pengusaha sukses yang pandai melihat peluang bisnis. Ketika duduk di bangku kuliah semester 4, Hendy merintis usahanya dengan seorang teman yang menyukai kuliner, Hasan Baraja. Resep Kebab Turki tersebut dia peroleh ketika dia mengunjungi ayahnya di Qatar yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Bersama dengan Hasan, Hendy memodifikasi bahan dan bumbu kebab agar sesuai dengan lidah Indonesia.
Dengan modal awal 4 juta rupiah dan dibantu oleh satu karyawan, sekarang Hendy berhasil mendirikan PT Baba Rafi Indonesia. Pada tahun 2008, kedai kebab hendy berjumlah 325 yang tersebar di 50 kota, dan menaungi 700 karyawan.
Kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan. Pada tahun 2006, Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Selain itu, secara internasional, Hendy juga dinobatkan sebagai Asia’s Best Enterpreneur Under 25 oleh Majalah Business Week.
Kemudian, pada tahun 2007, Hendy mendapatkan gelar Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri.
Hendy memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang yang ada, Evaluasi peluang itu, Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati caranya dan lakukan, dan Modifikasi cara yang telah dipilih itu.
Kini, Hendy Setiono banyak dundang dalam seminar kewirausahaan.
Bersama dengan Nilamsari, Hendy dianugerahi putra bernama Rafi Darmawan.
Ide
bisnis bisa timbul kapan saja dan dimana saja. Hendy Setiono misalnya, menemukan
ide bisnis setelah dirinya mencoba makanan khas Timur Tengah, kebab. Pada Mei
2003, ia mengunjungi sang Ayah yang kerja di perusahaan minyak di Qatar.
Disana, ia banyak menemui kedai Kebab yang sangat ramai diserbu pembeli. Karena
penasaran, akhirnya iapun mencoba untuk membelinya, “Ternyata rasanya sangat
enak, saya tak menduga sebelumnya,” ungkap Hendy.
Sejak
saat itu muncullah keinginannya untuk membuka bisnis kebab di tanah air.
Alasannya sederhana, selain rasanya enak, makanan kebab belum banyak dijumpai
di Indonesia. Padahal banyak orang Indonesia yang keturunan Arab, atau banyak
orang Indonesia yang naik haji dan pernah mencicipi disana. Mungkin dengan
mencicipi kebab dari outlet Hendy, mereka bisa bernostalgia saat mereka haji
atau umroh.
Hendy
kemudian bereksperimen dan mengambil kesimpulan bahwa kebab asal Turki adalah
yang paling enak. Sehingga ia menggunakan “trade mark” Turki untuk menarik
calon pelanggan, yaitu “Kebab Turki Baba Rafi”.
Awal Usaha
Mengawali
sebuah bisnis memang tak semudah membalik telapak tangan namun juga tak sesulit
membuat roket. Begitu tiba di tanah air, Hendy langsung menyususn strategi
bisnis. Ia mencari rekanan bisnis. Ia tidak ingin usahanya asal-asalan. Ia
kemudian bertemu dengan kawannya yang juga senang kuliner yaitu Hasan Baraja.
Mereka
kemudian sepakat untuk melakukan bisnis walau penuh trial and error. Mereka
berdua kemudian melakukan penjajakan bisnis, pangsa pasar dan berusaha
memodifikasi resep kebab yang familiar terhadap lidah orang Indonesia khususnya
Surabaya sebagai kota pertama hendy memulai bisnis.
Jika
menggunakan resep Kebab yang asli, aroma cengkeh dan ladanya sangat terasa dan
ini tak cocok dengan lidah Surabaya. Selain itu, ukuran porsi kebab yang asli
juga terlalu besar, tidak cocok dengan orang Indonesia yang kemungkinan
kebab hanya akan menjadi makanan camilan saja.
Akhirnya
Hendy dan Hasan berhasil memodifikasi resep an ukuran kebab yang pas untuk
dipasarkan di Surabaya. Kombinasi bahan yang digunakannya membuat lidah
tergiur. Bayangkan, daging panggang berbumbu, menyebarkan aroma yang
membangkitkan selera, ditambahi dengan irisan sayur segar, mayonaise, saos
tomat dan sambal istimewa, dengan penyajian menarik, digulung dalam lembaran
tortila lembut.
Proses
peracikan resep yang pas butuh waktu tiga bulan. Dengan modal sekitar 10 juta,
pada September 2003, gerobak kebab pertamanya mulai beroperasi. Masa-masa awal
usahanya diakui Hendy sangatlah berat. Pernah uang dagangannya dibawa kabur
karyawan. Gonta-ganti karyawan juga sangat sering. Baru beberapa minggu
bekerja, karyawan sudah minta keluar. Bahkan Hendy dan istrinya, Nilam Sari,
pernah harus berjualan sendiri. Namun karena hari itu hujan, tak banyak orang
lalu lalang untuk jajan, “Uang hasil jualan hari itu digunakan membeli makan di
warung seafood saja tak cukup.” Ungkapnya.
Perkembangan Kebab Turki Baba Rafi
Strategi
promosi dan publikasi kebab Turki Baba Rafi jelas; kualitas adalah segalanya.
Oleh sebab itu Baba Rafi menyiapkan pasukan khusus untuk quality kontrol yang
akan selalu memandu dan memantau kondisi setiap outlet. Tugas divisi quality
control adalah selalu mengecek dan mempertahankan kualitas rasa, pelayanan dan
kebersihan serta value produk. Line khusus untuk pengaduan konsumen juga
dipersiapkan.
Hendy
juga selalu mengedepankan inovasi yang membuat produknya digemari, salah
satunya adalah pemasakan daging yang diasap bukan digoreng, ini akan
menimbulkan aroma yang lebih sedap dan mampu menggiring orang untuk mencobanya,
dan lagi dan membeli lagi.
Varian
kebab juga banyak seperti Winner Kebab, Hot Dog Jumbo, Syawarma, Kebab isi
sosis istimewa, Kebab Gila dan Kebab Picok (Kebab Pisang Coklat). Harganya juga
berkisar antara 8 ribu hingga belasan ribu, pokoknya masih dibawah 20 ribu.
Alhasil
banyak yang kepincut dengan rasa Kebab Turki Baba Rafi serta banyak yang
berminat menjadi mitra. Dari sinilah kemudian Hendy mematenkan kebabnya dan
membuka peluang franchisee. Melalui PT Baba Rafi Indonesia, perusahaan ini
kemudian membuka peluang kemitraan tersebut dengan harga mulai 50 jutaan .
Yang
sangat luar biasa dari bisnis ini adalah, Hendy hanya butuh waktu 3-4 tahun
untuk mengembangkan sayap dimana-mana. Kini outlet Kebab Turki Baba Rafi telah
berkembang hingga lebih dari 375 outlet dan mempekerjakan karyawan sebanyak
lebih dari 200-an orang. Omsetnya juga fantastis yaitu sekitar 16 miliar per
tahun.
KARIR
- Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia – Pendiri Waralaba Bisnis “Kebab Turki Baba Rafi”, telah beroperasi lebih dari 750 Outlet di Indonesia dan Malaysia.
- Presiden Direktur PT. Piramida Zahira-Pendiri Waralaba Bisnis “Piramizza”, sekarang beroperasi lebih dari 75 Outlet di Indonesia.
- Presiden Direktur PT. Panen Raya Indonesia – “Ayam Bakar Mas Mono”, Restoran Ayam Panggang operasi 15 outlet di Indonesia.
- Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan – Indonesia Kamar Dagang dan Industri.
- Motivator dan Mentor Bisnis Kewirausahaan.
Biodata Hendy Setiono
Nama :
Hendy Setiono
Alias : Hendy | Baba Rafi Profesi : –
Agama : Islam
TTL :
Surabaya, 30 Maret 1983
Zodiac : AriesWarga Negara : Indonesia
Istri : Nilamsari
Anak : Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa
Ayah : Ir. H. Bambang Sudiono
Ibu : Endah Setijowati
Pendidikan
2003-2004
Advance Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2002-2003
Diploma of E-Commerce Informatics Computer School Singapore Education
2000-2002
Teknik Informatika ITS hingga semester 4
Nama
Usaha
PT Baba
Rafi Indonesia
2008 –
sekarang Pemilik Piramizza : Counter makanan cepat saji dengan lima outlet di
kota Surabaya
Investor
Baba Rafi Palace : Rumah Penginapan dengan 18 ruangan yang berfungsi sebagai
Homestay
Pemilik
roti maryam Aba-Ab : Counter makanan cepat saji ala Timur Tengah yang sudah
memiliki lebih dari 45 outlet yang tersebar di pulau Jawa dan Bali.
2010:
- Pemenang “Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized” – Departemen Pendidikan Nasional Indonesia
- Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year – “Spirit Award Khusus Wirausaha 2009″ – oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi 2009” – oleh Majalah SWA.
- Pemenang “Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia” – oleh Majalah Info Waralaba.
- Pemenang “Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik” – Majalah Info Waralaba.
- Pemenang “Pemasaran Terbaik – Waralaba Indonesia Of The Year 2009” – oleh Majalah Info Waralaba.
- Pemenang “Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009” – Posisi Kategori-oleh Enterprise Asia dari Malaysia 2008.
- Pemenang “Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008” – Kategori Paling Menjanjikan – oleh Enterprise Asia dari Malaysia.
- Indonesia Ambasador untuk “Forum Iklim Pemimpin Muda Asia” – oleh British Council.
- Pemenang “Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008” – oleh Leadership Award 2008.
- TOP 10 Waralaba Indonesia dari tahun 2008 Tahun” – oleh Majalah Info Waralaba 2007.
- Inspirator “Suara Perubahan” – oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
- Pemenang “Wirausaha Muda Mandiri 2007” (Pengusaha Muda Mandiri 2007)-Kategori Pasca Sarjana dan Alumni – Bank Mandiri.
- Pemenang “Best Achievement – Pengusaha Muda Penghargaan 2007” – Bisnis Indonesia.
- Pemenang “Franchise Terbaik 2007” dalam F Lokal & B Kategori – oleh Pengusaha Majalah.
- Pemenang “Manusia Prestasi of The Year 2007” – oleh Yayasan Citra Profesi Indonesia.
- Pemenang “Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007” – dengan Penghargaan Profesional Indonesia (IPA).
- Pemenang “Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007″ – Penghargaan oleh Yayasan Prestasi Indonesia.Pengusaha Jawara 2007” – oleh KONTAN.
- 2006 :
- Pengusaha Terbaik Asia di bawah 25 tahun” – oleh BusinessWeek
- 10 People Of The Year 2006″ – oleh Majalah TEMPO.
- Pemenang “Enterprise 50” – Pengusaha Hottest pada tahun 2006 – oleh Majalah SWA.
- Pemenang “Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21” – oleh Profesi Indonesia.
- Pemenang “Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia” (ISMBEA 2006 oleh Menteri untuk Kerjasama & UKM Indonesia.
- 2005:
- Pemenang 1 “Rencana Bisnis Pengusaha” di Petra Universitas Surabaya
- Juara 1 dalam “Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada” di Makassar.
Sumber :