Sabtu, 14 November 2015

PENGANTAR BISNIS MINGGU 7



PENGANTAR BISNIS MINGGU 7

DEWI NURJANAH (21215791)
RIVA OKTAVIYANDARI (26215085)
1EB20

1.      Buatlah rangkuman tentang manajemen produksi dan layout pabrik!

Manajemen Produksi dapat didefinisikan sebagai Proses yang secara continue dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Kegiatan manajemen ini berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang dan jasa. Kegiatan produksi yang menghasilkan barang dapat jelas terlihat seperti televisi, radio, motor, mobil, dsb. Kegiatan seperti inilah digunakan istilah Manajemen Produksi.
Dalam perusaan Jasa, kegiatan produksi tidak terlihat secara nyata.  Misalnya seperti Bank, perusaan penerbangan dsb. Produk yang dihasilkan tidak dalam bentuk yang bisa dilihat dengan mata, misalnya kredit Bank, pelayanan di atas pesawat terbang dan ilmu yang diajarkan. Kegiatan manajemen produksi dan operasi mencakup hal-hal berikut:
·         Aspek perencanaan. Manajer produksi menentukan tujuan dari subsistem operasi dan mengembangkan program, kebiajakan, dan prosedur yang diperlukan. Tahap ini mencakup penentuan peranan dan fokus operasi, termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas, dan perencanaan penggunaan sumberdaya produki.
·         Aspek Pengorganisasian. Manajer menentukan struktur individu, grup, seksi, bagan, depertemen, dan divisi dalam subsistem operasi untuk mencapai tujuannya. Manajer juga menentukan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam melaksanakannya. 
·         Aspek Kepemimpinan. Dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk menunaikan tugasnya.
·         Aspek Pengendalian. Aspek ini dilakukan dengan mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar pengorganisasian dan penggerakan sesuai rencana.

LAYOUT PABRIK
Layout Pabrik merupakan pengaturan tata letak fasilitas fisik dan peralatan. Pengaturan tersebut ditunjukkan untuk mempermudah proses produksi, ekonomis, aman, dan nyaman sehingga tercipta suasana kerja yang menyenangkan.
Dalam perencanaan layout suatu pabrik, perlu diperhatikan ifisiensi penggunaan peralatan, tenaga kerja, ruangan, serta keamanan. Bila faktor-faktor tersebut diperhatikan dan digunakan dalam perencanaan layout pabrik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk akhir. Layout yang baik juga dapat menghemat penggunaan ruangan, menghemat waktu tunggu, memperlancar distribusi bahan dan pergerakan tenaga kerja selama proses produksi, serta meningkatkan produktivitas pekerjaan.
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menentukan Layout pabrik adalah analisis produk, proses, dan peralatan. Analisis produk berkaitan dengan jumlah jenis produk yang dihasilkan dan kapasitas produksi dari setiap jenis produksi yang dihasilkan. Hal tersebut akan menentukan kebutuhan ruangan dalam pengaturan letak peralatan. Contohnya seperti Ruangan yang dibutuhkan untuk pabrik bumbu instan kering skala kecil yaitu ruang pencucian dan penyimpanan bahan baku, ruang pengirisan, pemblansiran, pengeringan dan penepungan, ruang formulasi, ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk, serta ruang administrasi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Layout pabrik, diantaranya  produk, bahan mentah, dan tenaga kerja.
Produk, bila ukuran produk dihasilkannya besar, sebaiknya gunakan fixwd position layout. Bila produk yang dibuat ringan, dan dapat dipindah, bisa dipakai layout ban berjalan.
Bahan Mentah. Bila bahan baku berupa cairan, pemakaian pipa menjadi penting dan ini mempengaruhi layout karna letak pipa-pipa harus aman.
Tenaga Kerja. Bila mereka berhubungan langsung dengan produ, maka perlu dipakai product layout agar pengawasan lebih mudah.

Macam-macam Layout
1.      Layout Fungsional (Proses)
Dalam layout ini, mesin-mesin dan peralatan  yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
Layout ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang memenuhi pesanan dimana banyak terdapat pesanan-pesanan yang berbeda, baik bentuk, kualitas maupun jumlahnya.
Kebaikan layout fungsional :
1.      Dapat mengakibatkan pemanfaatan optimal mesin, spesialisasi mesin dan tenaga kerja.
2.      Bagian-bagian fungsional luwes dan dapat memperoses berbagai jenis produksi.
3.      Karena mesinnya merupakan mesin sebaguna, maka biayanya lebih rendah dibandingkan dengan mesin khusus.
4.      Produk dan layanan yang memerlukan proses yang bermacam-macam dengan mudah diproses.
5.      Tidak terpengaruh dengan adanya kemungkinan satu mesin rusak.
6.      Mesin dan karyawan saling bergantung, sehingga metode ini sangat sesuai untuk pelaksanaaan system upah borongan.
Kekurangan Layout Fungsional :
1.      Operasi mesin  sebaguna biasanya lebih lamban dari pada mesin khusus.
2.      Pengendalian bahan dan biaya angkut bahan dalam pabrik relative tinggi.
3.      Penentuan jalannya proses (routing), penentuan jadwal (scheduling ) dan akuntansi biayanya sulit sebab setiap pesanan harus dikerjakan sendiri.
4.      Sulit dilakukan keseimbangan tenaga kerja dan mesin-mesin.

2.      Layout Produk
Disini mesin-mesin dan perlengkapan disusun berdasarkan urutan operasi yang diperlukan bagi produk yang  dibuat. Dalam hal ini biasanya perusahaan memproduksi satu macam produk secara terus-menerus dalam jumlah yang besar.

Kelebihan Layout Produk.
1.      Rendahnya biaya variebel per unit.
2.      Biaya penanganan bahan yang rendah.
3.      Mengurangi persediaan barang setelah jadi.
4.      Proses peengawasan yng lebih mudah.
5.      Hasil keluaran produksi  yang lebih cepat.
Kekurangan Layout Produk :
1.      Dibutuhkan volume yang tinggi, karena modal yang diperlukan untuk menjalankan proses cukup besar.
2.      Adanya pekerjaan yang berhenti pada satu titik mengakibatkan seluruh operasi terganggu.
3.      Flaksibilitas yang ada kurang saat menangani tingkat  produksi yang berbeda.

3.      Layout Kelompok.
Memisahkaan daerah atau tempat serta kelompok mesin yang membuat serangkaian komponen yang memerlukan pemrosesan sama. Setiap komponen diselesaikan di tempat khusus tersebut.
Kebaikan Layout kelompok :
1.      Menghemat biayaa pengendalian bahan.
2.      Mudah mengetahui dimana setia kelompok produk berasa.
3.      Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih tepat ditentukan scheduling sederhana.
4.      Biaya tetap dapat dikurangi karena orang bisa mendasarkan diri pada kegiatan yang lalu.

Kekurangan Layout Kelompok:
1.      Pemanfaatan fasilitas tidak penuh.
2.      Perlu pengendalian bahan yang baik.
3.      Bagiaan-bagian  tidak luwes.
4.      Mesin sebaguna harus dimanfaatkan penuh.
4. Layout posisi tetap
Menempatkan produk-produk kompleks yang sedang dirakit paada suatu tempat, seperti pembuatan pesawat, kapal, dan lain-lain.

Sumber:

Prasetyo, Hery dan Fitri, Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Media
Pressindo.
Umar, Husein. 2000. Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hambali, Erliza, dkk. 2005. Membuat Bumbu Instan Kering. Jakarta: Penebar Swadaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar